Get In Touch
Gubeng Kertajaya V C/47 Surabaya,
East Java, 60286 - Indonesia
info@rised.or.id
Ph: +62 813 3516 1510
Work Inquiries
rised@rised.or.id
Ph: +62 813 3516 1510

Penerapan Basis Data Terpadu dalam Penanggulangan Kemiskinan, Sudah Efektifkah?

Photo by Riski alfajar/infopublik.id

Indonesia saat ini telah menerapkan Unified Targeted Systems berupa Basis Data Terpadu (BDT) yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sebagai upaya untuk menyelaraskan kelayakan program sosial, dengan menstandarisasi daftar penerima manfaatdi Indonesia.Hal ini tentunya menjadi inisiatif yang menjanjikan bagi sistem targeting di Indonesia, namun bagaimanakah penerapannya sejauh ini?

Indonesia memiliki sejarah panjang dalam targeted social programs sebagai upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan di Indonesia. Tiga program unggulan Indonesia adalahJaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Beras untuk Keluarga Miskin (Raskin) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT/BLSM), namun tidak semua rumah tangga miskin mendapatkan manfaat dari program tersebut.Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2011, sistem Basis Data Terpadu (BDT) untuk pertama kalinya diperkenalkan sebagai upaya untuk menyelaraskan kelayakan program sosial, dengan menstandarisasi daftar penerima manfaat.Selanjutnya, untuk menyatukan kelayakan program melalui pengembangan koefisien Proxy Means Test, 25% rumah tangga termiskin harus memenuhi syarat untuk ketiga program sosial unggulan Indonesia. Artinya bahwa, meskipun 40% penduduk termiskin berhak atas Jamkesmas, hanya 25% rumah tangga terbawah yang berhak mendapatkan Jamkesmas, Raskin dan BLT.

Pengenalan BDT di Indonesia menjadikannya sebagai suatu mekanisme yang tepat untuk untuk mengevaluasi manfaat kelayakan program terpadu dalam konteks negara berkembang dan untuk melihat manfaat dari program sosial.Selain itu, BDT juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dengan mengurangi targeting error yang terjadi di sistem targeting sebelumnya. BDT memiliki empat kelebihan dibandingkan dengan sistem targeting sebelumnya, yaitu menggunakan lebih banyak indikator untuk mengukur kesejahteraan rumah tangga, memiliki cakupan rumah tangga yang lebih luas, menerapkan dua tahap targeting dalam pengumpulan data rumah tangga dan adanya implementasi model PMT (Proxy Means Test) yang dapat digunakan untuk melihat kondisi masa lalu dari para penerima bantuan kemiskinan.

Secara umum, metode evaluasi yang banyak dipublikasikan dalam topik targeting adalah metode yang hanya bisa digunakan di negara dengan satu program bantuan kemiskinan. Dikarenakan adanya kebutuhan akan metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tiga program bantuan kemiskinan seperti di Indonesia, maka dibuatlah metode baru dengan mengaplikasikan beberapa estimasi probabilitas. Hasil analisis dari metode baru ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan BDT, probabilitas dari rumah tangga miskin untuk mendapatkan ketiga program sosial meningkat sebanyak 117% dibandingkan dengan upaya penargetan sebelumnya. Selain itu, analisis juga menunjukkan bahwa rumah tangga yang menerima ketiga program tersebut memiliki pengeluaran perkapita yang lebih tinggi 30% dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak mendapatkan bantuan.

Lebih lanjut, penggunaan targeting sangat penting dalam penanggulangan kemiskinan dikarenakan targeting yang tepat tentunya akan membuat sumber daya yang dialokasikan menjadi lebih efisien. Selain itu, tentunya targeting yang tepat akan merepresentasikan asas keadilan serta menghemat biaya yang digunakan dalam penanggulangan kemiskinan dan proses targeting itu sendiri. Tentunya data rumah tangga miskin yang belum diupdate sejak tahun 2015 dan dinamika integrasi lintas Kementerian/Lembaga akan menjadi tantangan dalam penerapan metode evaluasi baru terkait BDT ini. Terlepas dari itu, metode evaluasi yang baru ditemukan ini memberikan kontribusi besar pada evaluasi targeting sekaligus estimasi dampak dari bantuan kemiskinan yang ada di Indonesia.

 

Disarikan oleh Hesti R.B. Arini dan Eka Wahyuni dari Diskusi Internal RISED dan Paper “Targeting poverty under complementarities: Evidence from Indonesia’s unified targeting system” oleh Dr Achmad Tohari yang ditanggapi oleh Erlangga Agustino Landiyanto, PhD sebagai discussant.

Link paper: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S030438781830573X

Post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *